Assalamu'alaikum temen temen😊😊
Selamat pagi😉 Semoga harimu selalu menyenangkan yaaa
Ohyaa, perkenalkan aku Reni, seorang mahasiswa di sebuah universitas di Semarang. Berhubung aku pingin banget belajar nulis, aku bakalan ngisi blog aku ini dengan tulisan tulisan yang mungkin berisi sedikit curahan hati, selain buat update tugas-tugas juga tentunya. Tapi disini aku bukan penulis yang udah expert yaa, aku masih belajar kok buat jadi penulis yg handal. Aku juga bukan orang yang pandai merangkai kata-kata, ga puitis juga, disuruh bikin puisi aja masih suka stuck disituu aja. Jadi aku pingin berbagi aja pengalaman hidupku lewat tulisan. Semangaaaat🌻🌻🌻
Wassalamu'alaikum😊😊😊😉
Reni Khudayani
Minggu, 09 Desember 2018
Senin, 03 September 2018
Hakikat
Media Pembelajaran
Peran guru
adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka
dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang ,
melainkan juga sumber‑sumber belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang
sengaja dirancang untuk keperluan belajar, melainkan juga sumber belajar yang
telah tersedia. Semua sumber belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan
kita manfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kita.
Wujud interaksi antara siswa dengan sumber
belajar dapat bermacam‑macam. Cara belajar dengan mendengarkan ceramah dari
guru memang merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya
dengan mendengarkan saja, patut diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan
efektif jika si belajar diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu,
melalui multi‑metode dan multi‑media. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran,
siswa akan dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala
potensi yang dimiliki siswa.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang secara harafiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach dan Ely menyatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan , atau sikap. Dalam pengertian ini , guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam
PBM cenderaung diartikan sebagai alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat pelajaran, berisi sejumlah materi pembelajaran, yang
digunakan untuk mengembangkan kompetensi pembelajaran yang harus dikuasai
siswa. Alat pelajaran merupakan suatu perangkat keras, sedangkan media adalah
perpaduan perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam hal ini perangkat lunak
merupakan program yang diisikan pada perangkat keras. Sementara itu dalam pembelajaran
dikenal pula adanya alat-alat peraga yaitu alat yang digunakan untuk
memvisualisasikan suatu konsep tertentu.
Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar dan Kriteria Media
Pembelajaran yang Baik
Kriteria Media Pembelajaran yang baik
Baik buruknya media tidak diukur berdasarkan cangggih tidaknya peralatan atau mahal tidaknya harga peralatan, namun diukur sampai sejauh mana media tersebut dapat menyalurkan pesan
atau informasi sehingga pesan/informsi tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh si penerima informasi.
Fungsi Media Pembelajaran
. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam PBM dapat membangkitkan
keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi rangsangan kegiatan
belajar, dan mempengaruhi psikologi siswa.
Levied an Lent
(1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu
a) fungsi atensi, b) fungsi afektif, c) fungsi kognitif, dan d) fungsi
kompensatoris. Fungsi-fungsi tersebut mengacu pada menarik dan mengarahkan
perhatian siswa, mendatangkan kenikmatan siswa saat belajar, menggugah emosi
dan sikap siswa, memperlancar penguasaan informasi, dan memberikan konteks
belajar pada siswa. Dalam belajar tidak jarang siswa juga harus mempelajari
hal-hal atau konsep yang kompleks dan abstrak. Dalam hal ini media berperan untuk
mempermudah dan memperjelas konsep tersebut sehingga menjadi lebih sederhana
dan mudah dipahami.
Fungsi media
sangat besar. Di samping menarik perhatian danmemotivasi siswa belajar, media
juga berfungsi memperjelas dan mempercepat penyampaian bahan, serta menjadikan
pembelajaran lebih komunikatif dan produktif. Betapapun pentingnya media tetapi
peranan media tidak akan pembelajaran yang dirumuskan. Media juga tidak bisa
menggeser peran guru karena media hanya alat bantu yang memfasilitasi guru dalam
pengajaran. Oleh karena itu, guru perlu menentukan media secara terencana,
sistematik, dan sistemik.
Pemilihan Media
Beberapa kriteria
yang patut diperhatikan dalam memilih media adalah 1) sesuai dengan tujuan
pembelajaran, 2) tepat untuk mendukung materi pembelajaran, 3) praktis, luwes,
dan bertahan, 4) guru terampil menggunakannya, 5) pengelompokkan sasaran, dan mutu
teknis.
Agar mencapai
hasil maksimal guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media.
Berkenaan dengan hal tersebut guru hendaknya memilih terlebih dahulu media
manakah yang sesuai dengan bahan dan tujuan pembelajaran. Perlu diperhitungkan
juga apakah penggunaan tersebut sesuai dengan tingkat kematangan siswa.
Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media yaitu : (1) alasan atau latar
belakang pemilihan media, (2) waktu pemilihan media, (3) pemilih media, dan (4)
cara memilih media.
a.
Alasan
atau latar belakang pemilihan media.
Tidak setiap media dapat digunakan dalam
pembelajaran tertentu. Ada alasan yang melatarbelakangi yaitu :
1) ada
berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat dipakai dalam proses
belajar mengajar
2)
ada
media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu
3)
ada
perbedaan karakteristik setiap media
4)
ada
perbedaan pemakai media
5)
ada
perbedaan situasi dan kondisi tempat media digunakan (Suparno, 1987:8).
Di samping alasan
tersebut perlu juga diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
media yaitu : objektivitas pemilihan media, kesesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa, situasi dan kondisi siswa (jumlah dan motivasinya).
b.
Waktu
Memilih Media
Pemilihan media hendaknya dilakukan pada
saat membuat perencanaan pengajaran. Bila tujuan telah ditetapkan, pemikhan media
sudah dapat dilakukan. Jadi, dalam hal ini tidak perlu menunggu saat
berlangsungnya proses belajar mengajar.
c.
Pemilih
media
Karena pemilihan media dilakukan pada
saat perencanaan pengajaran, pada umumnya yang memilih media adalah guru itu sendiri.
Dalam kondisi tertentu pemilihan media juga dapat dilakukan oleh pembuat
perencanaan pengajaran selain guru atau oleh siswa.
d.
Cara
memilih media
Ada banyak media pembelajaran tetapi
tidak dapat dikatakan media yang satu lebih baik daripada media yang lain. Baik
buruknya media diukur sampai sejauh mana media tersebut dapat menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
Sehubungan
dengan hal tersebut, dalam memilih mediahendaknya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1)
Hendaknya
dimengerti karakteristik setiap media sehingga dapat diketahui kesesuaian media
tersebut dengan informasi yang akan disampaikan.
2)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan metode yang dapat dipergunakan.
4)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
5)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan jumlah, usia, tingkat pendidikan
6)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media
tersebut digunakan.
7)
Hendaknya
dipilih media yang sesuai dengan kreativitas guru sebab ada beberapa media yang
efektivitas penggunaannya sangat tergantung pada kreativitas guru
8)
Hendaknya
juga diingat bahwa pemilihan media dilakukan karena media tersebut merupak6n
barang baru atau satu-satunya media yang dimiliki guru (Suparno; 1987:10-11).
Klasifilkasi Media
Ada beberapa
kriteria yang dapat digunakan untuk mengklarifikasikan media yaitu : (1)
berdasarkan karakteristiknya, (2) berdasarkan dimensi presentasinya, dan (3)
berdasarkan pemakainya.
a. Berdasarkan karakteristiknya
Rudy Bietz (dalam Suparno, 1987:11)
mengemukakan bahwa media mempunyai lima macam karakteristik utama yaitu : suara,
gerak, gambar, garis, dan tulisan. Media ada yang memiliki karakteristik
tunggal dan ada juga media yang memiliki karakteristik ganda.
b. Berdasarkan dimensi presentasi
1)
Media
dapat dibedakan menurut lama dan sifat presentasinya
a)
Presentasi
sekilas : informasi yang dikomunikasikan hanya sekilas berlalu saja.
b)
Presentasi
tak sekilas : informasi yang ikomunikasikan berlangsung relatif lama. Contoh : slidem,
film, strip, OHP, kubus, struktur.
2)
Sifat presentasi
a)
Media
dengan presentasi kontinyu atau tidak dapat diputus dengan program lain.
Misainya: radio, TV, film
b)
Media
dengan presentasi tak kontinyu. Misainya : OHP, flouchart, slot board
c. Berdasarkan pemakainya
Berdasarkan
pemakainya media dapat dibedakan atas :
(1)
media untuk kelas besar,
(3)
media untuk kelas kecil.
Media
juga dapat dibedakan atas .
(1)
media untuk siswa TK,
(2)
media untuk siswa S1D,
(3)
media untuk siswa SMP,
(4)
media untuk siswa SMA, dan
(5)
media untuk mahasiswa.
Media Pandang Nonproyeksi
Ada beberapa jenis papan dan media lain yang termasuk media pandang
nonproyeksi.
a.
Papan
tulis
Sebagai
media papan tulis dapat dipakai untuk membuat gambar, skema, diagram,
menggantungkan peta, dan sebagainya.
b.
Papan
flanel
Papan
flanel adalah papan yantg permukaannya dilapisi kain flonel. Kegunaannya untuk
menempelkan program yang berupa gambar, skema, kartu kata, dan sebagainya.
c.
Papan
magnetis
Papan
magnetis hampir sama dengan papan flanel hanya melekatnya program disebabkan
daya tarik magnet.
d.
Papan
tali
Papan
tali dapat dibuat dengan memasang tali tali pada papan tulis biasa atau papan
tripleks. Jarak tali yang satu dengan lainnya disesuaikan dengan besar kecilnya
kartu yang akan dipasang. Kartu-kartu yang dapat dipasang adalah kartu kata,
kartu suku kata, kartu huruf.
e.
Papan
selip (Slot board)
Bahan
untuk membuatnya adalah tripleks atau karton dengan ukuran kurang lebih 60 x 40
cm. Pada papan tersebut dipasang beberapa buah kantong dari bahan lama,
membujur dari kanan ke kiri. Kartu yang diselipikan biasanya, berupa kartu kata
dan kartu tanda baca.
f.
Gambar
seri (flow chart atau gambar susun).
Media
ini terbuat dari kertas manila lebar berisi beberapa buah gambar yang
berhubungan satu dengan lainnya sehingga merupakan rangkaian cerita. Gambar
yang digunakan dalam media ini adalah gambar mnemonis yaitu gambar yang dapat menimbulkan
gagasan pada rangkaian kejadian tertentu merupakan rangkaian cerita. Gambar
yang digunakan dalam media ini adalah gambar mnemonis yaitu gambar yang dapat menimbulkan
gagasan pada rangkaian kejadian tertentu
g.
Flash
card
Media
ini berupa kartu-kartu berukuran 15 x 40 cm sebanyak 30 - 40 buah. Setiap kartu
berisi gambar yang berbentulk stick figur yaitu gambar yang berupa garis-garis
sederhana tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas dan tidak disertai
tulisan apapun.
h.
Kubus
struktur
Media
ini terdiri dari beberapa buah kubus yang terbuat dari kayu, triplek, atau
karton. Pada keenam sisi kubus bertuliskan kata-kata tertentu yang dapat
menduduki gatra subjek, predikat, objek, atau gatra keterangan.
i.
Bumbung
substitusi
Media
ini berupa tabung atau bumbung panjang yang pada bagian luarnya dilapisi atau
dilengkapi kertas manila yang dapat diputar-putar. Jurnlah kertas pelingkup
adalah tiga atau empat sesuai dengan jumlah gatra kalimat yang akan
disubstitusi. Setiap kertas pelingkup ditulis kata-kata yang dapat mengisi
gatra yang sama, berderet dari atas ke bawah.
j.
Kartu
gambar
Media
ini terbuat dari kartu-kartu kecil berukuran 8 x 9 cm. Setiap kartu berisikan
gambar yang diperoleh dengan jalan menempelkan guntungan gambar dari majalah
atau yang lain. Gambar yang ditempelkan bisa tematis, mnenonis, atau semantis.
Jumlah kartu kurang lebih 50 buah. Media ini berguna untuk melatih keterampilan
berbicara Menggunalkannya dengan cara bermain seperti main domino.
k.
Reading
box
Media
ini terdiri dari sebuah kotak yang berisi seperangkat teks atau bacaan lengkap
dengan pertanyaan dan kunci jawaban. Materi bacaan beragam dan taraf
kesukarannya berbedabeda. Setiap panjang bacaan menggunakan kertas yang
warnanya berbeda. Reading box berguna untuk melatih kernampuan membaca yang
bertolak dari prinsip membaca progresif.
l.
Reading
machine
Media
ini berfungsi melatih keterampilan membaca cepat. Peralatannya berupa mesin sederhana
yang dapat memutar atau mengganti lembaranlembaran bacaan yang terdiri dari
satu kalimat atau satu paragraf pendek. Tugas siswa membaca lembaran - lembaran
yang dimaksudkan secara cepat.
m.
Modul
Selain sebagai suatu
nama suatu sistem pengajaran, modul juga merupakan nama suatu media. Media ini
berupa suatu perangkat yang terdiri atas komponen :
(1)
lembar petunjuk guru
(2)
lembar petunjuk siswa
(3)
lembar kegiatan
(4)
lembar kerja
(5)
lembar kunci kerja
(6)
lembar tes
(7)
lembar kunci tes.
Untuk mempelajari sebuah
modul siswa pertama kali membaca petunjuk untuk siswa, membaca dan mengerjakan
lembar kegiatan, setelah memahaminya siswa boleh melangkah ke lembar
berikutnya, dan mencocokkan dengan kunci kerja. Demikian modul demi modul dikerjakan
sampai seluruh modul selesai.
Media Pandang Berproyeksi
Media pandang
berproyeksi juga ada beberapa macam. Berikut satu persatu dijelaskan :
a.
OHP
OHP merupakan alat yang dipakai untuk
memproyeksikan suatu objek transparan ke permukaan layar. Perangkat lunak yang menyertai
penggunaan media ini berupa program dalam transparansi. Pengisian program pada
transparansi dapat dilakukan dengan fotokopi atau menulisnya dengan spidol
logam transparansi dapat diklasifikasikan menjadi 6 macam yaitu :
1) program
pengganti papan tulis, (2) program transparansi lepas, (3) program silhoute,
(4)
program overlays, (5) program revelation, (6) program gerak
b.
Slide
Media ini terdiri dari perangkat keras
berupa proyektor slide dan perangkat lunak berupa slide. Presentasi media ini
dilakukan dengan cara memproyeksikan slide satu per satu.
c.
Film
strips
Media ini hampir sama dengan slide.
Bedanya gambar-gambarnya merupakan rangkaian dalam satu film. Cara memakainya
dengan memutar satu persatu tanpa mengurutkan.
d.
Film
bisu
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar
- gambar film positif secara kontinyu dengan kecepatan putar tertentu sehingga seolah-olah
gambar tersebut kelihatan bergerak. Pada waktu mempresentasikan guru bisa
menambahkan kornentar seperlunya.
e.
Film
loop
Media
ini terdiri dari perangkat keras, maupun proyektor film loop sedangkan perangkat
lunaknya program yang berupa gulungan atau roi film/karet. Program ini lebih
pendek daripada film bisu karena hanya mempresentasikan suatu adegan atau
gerakan tertentu saja.
f.
Episcope
atau epidiascope
Media ini mirip dengan 0HP. Media ini
memproyeksikan benda-benda opaque. Bendabenda yang dapat diproyeksikan oleh epidiascope
adalah benda-benda yang sesungguhnya, modal, spesimen, gambar, dan sebagainya.
g.
Media
Dengar
Yang
termasuk media dengar adalah rekaman , radio, piringan hitam.
h.
Rekaman
Media
rekaman sangat sesuai untuk melatih keterampiian ekspresi lisan dan komprehensi
lisan.
i.
Radio
Bila
tidak ada pemancar khusus untuk siaran pendidikan, fasilitas yang disediakan
oleh RRI pada jam - jam tertentu dapat dimanfaatkan. Bentuk program siaran
radio adalah program dalam bentuk pidato, program dalam bentuk dialog atau
tanya jawab, dan program dalarn bentuk drama atau sandiwara.
j.
Piringan
hitam
Media
ini mirip dengan rekaman. Dewasa ini media ini sudah tidak banyak atau jarang
digunakan lagi.
k.
Media
Pandang Dengar
Beberapa media
yang termasuk media pandang dengar adalah sound slide, film suara, televisi,
dan VTR.
1.
Sound
slide (slide suara, slide tape, atau photoplay)
Media ini merupakan perpaduan
slide dengan rekaman. Penggunaan media ini dengan memproyeksikan slide yang
telah diurutkan sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan urutan kejadian
yang pemuculannya dilakukan satu persatu disertai norasi hasil pemutaran pita
rekaman.
2.
Film
suara
Media ini pada
prinsipnya sama dengan film suara yang disertai suara suara yang diisikan dapat
berupa komentar, dialog, monolog, suara musik, maupun suara alam.
3.
Televisi
Sebagai media
pembelajaran media ini dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung.
Cara langsung dilakukan dengan jalan mempresentasikan materi pelajaran pada
acara yang memang direncanakan khusus untuk pembinaan bahasa Indonesia. Cara
tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan acara siaranumum, misalnya film, sandiwara,
dan acara lain, untuk pembelajaran bahasa Indonesia.
4.
VTR
(Video Tape Recorver)
Program ini berupa
lambang gerak, visual, dan verbal. Materi yang dapat direkam misalnya cerita untuk
pengembangan keterampilan memasak, mengarang, maupun berbicara.
Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Arief, dkk
(2009:17) media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.
Memperjelas
penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis2.
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
a.
obyek
yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, gambar video, atau model.
b.
obyek
yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar video atau
gambar.
c.
gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse,
highspeed photografi atau slowmotion playback video.
d.
kejadian
atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat ditampilkan lagi melalui
rekaman film, video, atau foto.
e.
Obyek
yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model,diagram, dll.
f.
Konsep
yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide, gambar atau
video.
3.
Dengan menggunakan media pembelajaran secara
tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
a.
menimbulkan
gairah belajar.
b.
memungkinkan
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c.
Memungkinkan
siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.
4.
Dengan
sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk
setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam
kemampuannya:
a.
memberikan
perangsang yang sama.
b.
menyamakan
pengalaman.
c.
menimbulkan
persepsi yang sama.
Sumber :
PRIHADI, M.HUM. (2010). MEDIA PEMBELAJARAN,.
JAKARTA: DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN.
Langganan:
Postingan (Atom)
Assalamu'alaikum temen temen😊😊 Selamat pagi😉 Semoga harimu selalu menyenangkan yaaa Ohyaa, perkenalkan aku Reni, seorang mahasiswa ...